Sabtu, 03 Februari 2018

Sikap Siswa yng tidak sesuai Di lingkungan Sekolah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Kedisiplinan. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga para sahabat dan seluruh umatnya.
Kedua kalinya kami mengharap makalah tentang kedisiplinan siswa di sekolah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan bagi teman-teman dan bagi pembaca pada umumnya. Dan ucapan terima kasih kepada pembimbing kami karena telah mengarahkan kami pada hal-hal yang positif.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada teman maupun pembaca.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang.


Penyusun






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... I
DAFTAR ISI............................................................................................................................... II
BAB I PANDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................................................. 1
C.     Tujuan dan Manfaat.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 2
A.    Pengertian Disiplin............................................................................................................ 2
B.     Penyebab Utama Perilaku Tidak Disiplin Siswa............................................................... 2
C.     Perilaku Siswa Yang Dinilai Tidak Atau Kurang Disiplin................................................ 3
D.    Faktor Pendorong Dan Penghambat  Kedisiplinan Di Sekolah........................................ 4
E.     Faktor Pendorong Kedisiplinan........................................................................................ 4
F.      Faktor Penghambat Kedisiplinan...................................................................................... 6
G.    Upaya-Upaya Yang Bisa Di Lakukan Warga Sekolah Dalam Meningkatkan  Penerapan     Disiplin           6
BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 7
A.    Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
B.     Saran ................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk memenuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan-peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.

B.     Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang diatas, adanya tindakan kurang disiplin yang dilakukan siswa di sekolah maka dalam pembahasan makalah ini kami ambil rumusan masalah yang dapat dikaji adalah sebagai berikut :
Apa pengertian disiplin ?
Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin dan apa saja perilaku siswa yang dinilai tidak atau kurang disiplin ?
Apa Faktor Pendorong dan Penghambat  Kedisiplinan ?
Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan warga sekolah dalam meningkatkan penerapan disiplin di sekolah ?

C.    Tujuan Dan Manfaat
1.      Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan dari makalah ini secara khusus adalah adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKn. Sedang tujuan secara umum adalah untuk mengetahui hakekat perilaku disiplin, dan faktor pendorong maupun penghambat dari kedisiplinan.

2.      Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini siswa dapat megetahui seberapa besar penerapan disiplin yang sudah dilakukan dan dapat menyadari betapa pentingnya disiplin itu dalam perkembangan pribadi serta masa depan yang bersangkutan. Oleh karena itu diharapkan dapat memberikan motivasi lebih baik dan siswa dapat menjalankan segala sesuatunya lebih dewasa.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat diberbagai instansi pemerintah maupun swasta. Kita mengenal adanya disiplin kerja, disiplin lalu lintas, disiplin belajar dan macam istilah disiplin yang lain. Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “ disibel” yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan bahasa, kata tersebut mengalami perubahan menjadi ‘disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Sekarang ini kata displin telah berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak para ahli baik ahli bahasa maupun sosial dan etika dan estetika memberikan definisi yang berbeda-beda.

B.     Penyebab Utama Perilaku Tidak Disiplin Siswa
Membicarakan tentang disiplin sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja pada akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawarirkan, seperti: kehidupan sex bebas, keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan masyarakat umum. Di lingkungan internal sekolah pun pelanggaran terhadap berbagai aturan dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan yang merentang dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi, seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.
Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik dan mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam hati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pendisiplinan siswa di sekolah.
Brown dan Brown mengelompokkan beberapa penyebab perilaku siswa yang indisiplin, sebagai berikut :
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh guru.
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh sekolah; kondisi sekolah yang kurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain dapat menyebabkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh siswa , siswa yang berasal dari keluarga yang broken home.
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kurikulum, kurikulum yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu dipaksakan dan lain-lain bisa menimbulkan perilaku yang tidak disiplin, dalam proses belajar mengajar pada khususnya dan dalam proses pendidikan pada umumnya.

C.    Perilaku Siswa Yang Dinilai Tidak Atau Kurang Disiplin
Dalam kehidupan sehari-hati sering kita dengar orang-orang atau teman-teman mengatakan bahwa si A adalah orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si B orang yang kurang disiplin. Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu (organisasional-formal).
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah.

D.    Faktor Pendorong Dan Penghambat  Kedisiplinan Di Sekolah
Disiplin bukan merupakan hukuman, ikatan yang mengekang atau paksaan yang harus dituruti.” Disiplin harus diartikan sebagai sesuatu yang positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi secara sadar. Maka penentuan aturan dalam menerapkan disiplin di suatu lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam menunjang proses belajar mengajar yang baik untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Dalam menerapkan suatu aturan ada dua faktor yang sangat penting yang selalu melekat pada sebuah aturan. Tak terkecuali pada penerapan kedisiplinan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Faktor tersebut adalah faktor pendorong dan faktor penghambat terjadinya disiplin di sebuah lembaga pendidikan.

E.     Faktor Pendorong Kedisiplinan
Faktor pendorong kedisiplinan di sebuah lembaga pendidikan merupakan suatu faktor yang menunjang dalam melaksanakan aturan dalam menjalankan kedisiplinan pada sebuah lembaga pendidikan”. Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting dan urgen yang harus terus menerus dilaksanakan. Apabila faktor pendorong atau faktor pendukung kedisiplinan sudah mendukung maka kedisiplinan di sekolah akan dapat berjalan sebagaimana diinginkan.
Faktor pendorong dalam menerapkan kedisiplinan pada sebuah lembaga pendidikan ada 2 (dua), yaitu :

1.      Dorongan dari dalam
·         Pengalaman
Pengalaman seorang guru dalam menerapkan kedisiplinan di lingkungan sekolah sangat diperlukan. Karena guru merupakan pemain peran dalam mencapai tujuan pendidikan yang dasar kuncinya adalah menerapkan kedisiplinan dalam lingkungan sekolah. Dengan adanya dukungan dari para guru maka anak didik akan mengalami suatu proses yang disebut dengan kebiasaan. Dan kebiasaan ini merupakan benih-benih yang akan menjadi suatu pengalaman. Dengan adanya pengalaman dalam diri siswa maka siswa akan sadar akan tujuan pendidikan.


·         Pengikutan dan ketaatan
Pengikutan dan ketaatan merupakan langkah penerapan dan praktik atas peraturan yang mengatur perilaku individu (disiplin). Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. Tekanan dari luar dirinya sebagai upaya mendorong, menekan dan memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang sehingga peraturan-peraturan dapat diikuti dan dipraktikkan.
·         Sarana Pendidikan
Sebagai sarana untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan.
·         Kesadaran
Disiplin yang efektif ditujukan pada seseorang yang berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan. Merupakan pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting sebagai kebaikan dan keberhasilan diri, selain itu kesadaran diri menjadi motif yang sangat berpengaruh bagi terwujudnya disiplin

2.      Dorongan Dari luar
·         Perintah
·         Larangan
·         Pengawasan
·         Paksaan
·         Hukuman untuk berdisiplin
Selain lima faktor pendorong terwujudnya disiplin yang dominan, masih ada beberapa faktor lain yang berpengaruh pada pembentukan disiplin individu, yaitu:
§  Teladan.
§  Lingkungan berdisiplin.
§  Latihan berdisiplin.
Disiplin belajar merupakan ketaatan peserta didik terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan di lingkungan belajar antaralain:
*      Disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah.
*      Disiplin dalam mengikuti pelajaran.
*      Disiplin dalam diri siswa.


F.     Faktor Penghambat Kedisiplinan
·         Menurut Tulus Tu’u (2004:53) menyatakan sebagai berikut. Pelanggaran disiplin dapat terjadi karena tujuh hal berikut ini: Disiplin sekolah yang kurang direncanakan dengan baik dan mantap.
·         Perencanaan yang baik, tetapi implementasinya kurang baik dan kurang dimonitor oleh kepala sekolah.
·         Penerapan disiplin yang tidak konsisten dan tidak konsekuen.
·         Kebijakan kepala sekolah yang belum memprioritaskan peningkatan dan pemantapan disiplin sekolah.
·         Kurang kerjasama dan dukungan guru-guru dalam perencanaan dan implementasi disiplin sekolah.
·         Kurangnya dukungan dan partisipasi orang tua dalam menangani disiplin sekolah, secara khusus siswa yang bermasalah.
·         Siswa di sekolah tersebut banyak yang berasal dari siswa bermasalah dalam disiplin diri. Mereka ini cenderung melanggar dan mengabaikan tata tertib sekolah.

G.    Upaya-Upaya Yang Bisa Di Lakukan Warga Sekolah Dalam Meningkatkan Penerapan Disiplin
Terdapat beberapa cara untuk menanamkan disiplin pada anak didik baik itu dilingkungan keluarga maupun dilingkungan sekolah diantaranya sebagai berikut:
1.      Cara Otoriter
Pada cara ini guru menentukan aturan-aturan batasan yang mutlak yang harus ditaati oleh anak-anak, dan anak harus tunduk dan patuh dan tidak ada pilihan lain. Akan tetapi dengan mempergunakan sikap otoriter ini anak akan memperlihatkan reaksinya misal: menentang atau melawan karena anak merasa dipaksa, maka menetang dan melawan, bisa ditampilkan  dalam tingkah laku yang melanggar norma dan menimbulkan persoalan pada dirinya. Cara otoriter memang biasa digunakan pada permulaan menanamkan disiplin
2.      Cara Bebas
Pada cara bebas ini pengawasan menjadi berkurang, anak sudah terbiasa mengatur dan menentukan sendiri apa yang dianggapnya benar, pada umumnya kesadaran ini terjadi pada keluarga. Keluarga yang keduanya bekerja dan tidak ada waktu untuk mendidik anak dengan baik, yang mana orang tua lebih melimpahkan anak kepada guru. Sedangkan orang tua sendiri hanya bertindak sebagai polisi yang mengawasi, menegor dan mugkin memahrahi. Orang tua tidak bisa berintraksi langsung dengan anak. Oleh karena itu hubungana anak dengan orang tua tidak baik, dan anak akan merasa sendiri sehingga menjadikan perkembnagan kepribadinya tidak terarah.
3.      Cara Demokratis
Cara ini dilakukan dengan cara memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan disini tidak mutlak yaitu perlu adanya bimbingan penuh pengertian antara anak dan guru atau orang tuanya. Dengan cara demokratis anak akan tumbuh rasa tanggung jawab untuk memperhatikan sesuatu tingkah laku dan memupuk kepervcayaan dirinya. Dan jika tingkah lakunya tidak berkenan bagi teman-temanya maka anak mampu menghargai tutntutan pada lingkungan sekolhnya.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penegakan disiplin di sekolah tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada pembentukan sebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya. Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam sekolah mesti diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga siswa mampu memahami bahwa nilaidisiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.
Disiplin sekolah merupakan keseluruhan ukuran bagitindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu. Adanya kedisiplinan dapat menjadi semacam tindakan preventif dan menyingkirkan hal-hal yang membahayakan hidup kalangan pelajar. Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air.

B.     Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, ada beberapa upaya yangmungkin bisa dilakukan diantaranya:
1.      Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka.
2.      Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa.
3.      Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah.


DAFTAR PUSTAKA




http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplinhttp://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-siswa-di-sekolah/











 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Kenakalan Remaja

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . T...