KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini. Semoga proposal
“Pengaruh Dosis Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
tomat apel” ini dapat digunakan sebagai acuan dan petunjuk bagi pembaca dalam
meneliti pengaruh dosis pemberian air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tomat.
Selain itu proposal ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya ada banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan proposal ini. Untuk
itu, tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, saya juga menyadari bahwa masih
ada kekurangan, baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Akhirnya,
saya berharap semoga proposal “Pengaruh Dosis Pemberian Air Terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman tomat apel” ini dapat diambil manfaatnya
bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A.
Latar
Belakang............................................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................................ 1
C.
Tujuan
Penelitian.......................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Sejarah
Cabai................................................................................................................ 2
B.
Jenis
– Jenis Cabai........................................................................................................ 2
C.
Klasifikasi
Tanaman Cabai........................................................................................... 3
D.
Kandungan
Gizi dalam Cabai...................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu
dan Tempat....................................................................................................... 4
B.
Alat
dan Bahan............................................................................................................ 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil............................................................................................................................. 5
B.
Pembahasan.................................................................................................................. 5
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
.................................................................................................................. 6
B.
Saran............................................................................................................................. 6
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui cahaya matahari memiliki
peran yang besar terhadap petumbuhan, baik batang, daun, maupun akar selain
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ atau keseluruhan tumbuhan secara
langsung. Jika tumbuhan berada di tempat yang gelap efeknya adalah batang
tumbuh cepat, kurus, dan daun akan terlihat pucat karena kekurangan klorofil
atau sering di sebut etiolasi. Dan jika tumbuhan berada di tempat
yang terang atau terkena sinar matahari efek pada tumbuhan adalah batang tumbuh
lambat terlihat kokoh dan daun tumbuh sempurna dan hijau
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagai mana
pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan cabai merah kecil?
2.
Apakah
konsentrasi pupuk kandang berpengaruh
terhadap pertumbuhan cabai merah kecil?
C.
Tujuan Penelitian
1
Untuk
mengetahui pengaruh media pupuk kandang terhadap
pertumbuhan dan perkebagan tanaman cabai
2
Untuk
mengetahui kualitas tanaman cabai yang di berikan pupuk kandang banyak dengan
yg di beri pupuk kandang sedikit.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Sejarah Tanaman Cabai Merah.
Tahun 1490
Tanaman cabai merah (Capsicum
sp) untuk pertama kali diketemukan oleh petualang dunia bernama
Christophorus Columbus. dihabitatnya di Amerika tropis. Saat itu ekspedisi yang
dipimpinnya mendarat di sebuah daerah berhawa panas yang semula dikiranya
sebagai salah satu daerah dari benua Asia.
Cabai yang diketemukan Colombus, memang
merupakan tanaman asli Amerika selatan dari sinilah tanaman ini menyebar ke
Amerika tengah menuju Amerika serikat bagian selatan. Konon sejak tahun 7000
SM, buah cabai sudah dimanfaatkan oleh suku Indian untuk keperluan
masak-memasak (bumbu).
Menginjak pada 5200-3400 SM barulah mereka
mulai membudidayakannya dan disebarluaskan ke berbagai daerah lain di benua
Amerika (Setiadi, 1999).
B.
Jenis-Jenis Tanaman Cabai
Cabai (Capsicum Annum var longum)
merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting
di Indonesia. Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan Karena
buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas
menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri, memiliki peluang
eksport, membuka kesempatan kerja serta sebagai sumber vitamin C.
a.
Cabai Besar (Capsicum annum L)
Cabai besar di
Indonesia dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
·
Cabai merah besar
Permukaan buah
cabai merah besar halus dan mengkilat serta mempunyai rasa pedas
·
Cabai merah keriting
Cabai merah
keriting bentuknya lebih ramping dengan cita rasa sangat pedas.
b.
Cabai Kecil atau Cabai Rawit (Capsicum
frutescens)
Cita rasa cabai
rawit biasanya sangat pedas, walaupun ada yang tidak pedas. Variasi warna cabai
rawit dari kuning, oranye, dan merah.
c.
Cabai Hibrida
Keunggulan cabai hibrida tampak dari kemampuan
produksi, keseragaman tumbuh, dan ketahanan terhadap gangguan penyakit.
d.
Cabai Hias (Capsicum spp)
Sebagian
merupakan tanaman penghias halaman atau ruang depan, tanaman cabai hias ini
berbentuk buah menarik. Walaupun menarik, tetapi tidak dikonsumsi oleh manusia.
C.
Klasifikasi dan Morfologi
Tanaman cabai
merah (Capsicum annuum L.)
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Solanales
Famili :
Solanaceae
Genus :
Capsicum (Tabin, 2010).
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Tempat
dan waktu penelitian
Dalam
penelitian ini kami melakukan penelitian di Kp. Pamarayan 12 Agustus 2017
B.
Populasi
dan sampel
Populasi
kami ambil dari tanaman cabi merah kecil dengan sampel 3 tanaman cabi merah
kecil.
C.
Alat
dan bahan
·
1 cangkul
·
Pupuk kandang ( 1 sampai 3 sendok makan )
·
9 biji cabai
merah kecil
·
3 polybag
·
Tanah
(secukupnya)
·
Air (1 – 2
gelas)
·
1 pengaris +
benang
·
1 pisau
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
HARI
|
CABAI
MERAH KECIL (BERPUPUK)
|
|
TINGGI
BATANG (Cm)
|
JUMLAH
DAUN
|
|
1
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
3
|
-
|
-
|
4
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
6
|
-
|
-
|
7
|
0,9
|
1
|
8
|
2
|
2
|
9
|
2
|
2
|
10
|
2
|
2
|
11
|
3
|
3
|
12
|
3
|
3
|
13
|
3
|
3
|
14
|
3
|
4
|
15
|
3,5
|
4
|
16
|
3,5
|
4
|
17
|
3,5
|
4
|
18
|
4
|
4
|
19
|
4
|
4
|
20
|
4
|
4
|
21
|
4
|
4
|
22
|
4,9
|
4
|
23
|
4,9
|
4
|
24
|
4,9
|
4
|
B.
Pembahasan
Pada penelitian ini terbukti bahwa tanaman yang diberikan pupuk kandang
dan yang tidak di beri pupuk akan berbeda, walaupun dua – duanya setiap hari disirami air dengan
takaran yang sama. Terlihat berbeda dai perkembangan dan pertumbuhannya .
tanaman yang diberikan pupuk akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan tanaman
yang tidak diberikan pupuk kandang.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
` Hal yang
harus diperhatikan dalam budidaya tanaman cabe kecil (Capsicum frustescens)
yaitu di tanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl, dapat
beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan
kelembaban yang tidak terlalu tinggi, ditanam pada tanah sawah maupun tegalan
yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air., pH tanah yang optimal
antara 5,5 sampai 7, pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan
air hujan.
Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih,
buah yang masak berwarna merah terang.
Daun akan mengalami tahap-tahap perubahan warna
dari hijau muda, hijau, hijau tua, hijau kekuning-kuningan, kuning, kuning
kecoklatan, coklat tua dan akhirnya layu dan gugur atau memasuki proses
penuaan.
B.
Saran
Ø Saran yang dapat penulis berikan adalah
§ Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
§ Semoga dengan adanya karya tulis ini petani dapat meningkatkan hasil panen
mereka.
§ Semoga karya tulis ini dapat menjadi pembelajaran di perpustakaan SMA
NEGERI 11pandeglang.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal (2009). Klasifikasi
Tanaman cabai From
HTS, Tim
Edukatif (2012). Modul Biologi. Surakarta : CV Hayati Tumbuh Subur.
Aryulina, Dyah
(2007). Biologi 3 SMA/MA. Jakarta: Esis.
Kistinah, Idun
(2009). Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA/MA Kelas XII.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Yandharu (2011). Pertumbuahan
dan Perkembangan pada Tanaman.
From : istamar S, dkk.: erlangga 3A: SMA hal 7
http://www.plantamor.com/index.php?plant=273)
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar