MAKALAH
BUDIDAYA IKAN LELE
Disusun oleh :
Mohammad Arif
TAHUN AJARAN 2017 – 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pandeglang, nopember 2017
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A.
Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele......................................................................... 3
B.
Membuat Kolam Untuk Pembesaran....................................................................... 3
C.
Benih Ikan Lele....................................................................................................... 5
D.
Poin Penting Dalam Pemeliharaan........................................................................... 7
E.
Waktunya Panen Ikan Lele..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9
A.
Kesimpulan.............................................................................................................. 9
B.
Saran........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Lele merupakan
jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri
teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Pengembangan
usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele
dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal
antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan
terhadap penyakit. Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa
didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan
kualitas (Rahmat. 1991)
Hal ini karena
adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas
penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati
dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan
harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil
melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi
nama lele "Sangkuriang".Seperti halnya sifat biologi lele dumbo
terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan
budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil
dan mollusca sebagai makanannya (Rahmat. 1991)
Lele merupakan
jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasayang lezat, daging empuk, duri
teratur dan dapat disajikan dalam berbagaimacam menu masakan. Lele merupakan
jenis ikan yang digemarimasyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri
teratur dan dapatdisajikan dalam berbagai macam menu masakan.
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui cara-cara yang baik untuk membudidayakan ikan lele.
2.
Untuk
mengetahui cara memperoleh bibit unggul.
3.
Untuk
mengetahui jenis-jenis ikan lele
4.
Melengkapi
tugas Bahasa Indonesia.
D.
Manfaat
Adapun manfaat
dari kegiatan penelitian ini yaitu untuk menambah pengetahuan kita tentang
Budidaya Ikan Lele. Dan juga unutk memberikan informasi pada pembaca tentang
tata cara pembudidayaan ikan lele.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele
Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah
dipelihara. Kondisi air seperti apapun dapat dijadikan media pembesaran ikan
lele. Tunggu dulu, bukan berarti Anda mengabaikan kualitas airnya. Justru,
semakin baik kualitas air maka semakin baik pula pertumbuhan ikan lele.
§ Suhu
Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu 26-32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung cepat.
Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu 26-32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung cepat.
§ Lokasi
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat, termasuk yang berada di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus Anda perhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH. Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat, termasuk yang berada di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus Anda perhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH. Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.
Dua itu yang paling penting, anda juga bisa
membaca syarat lengkap hidup ikan lele di lamanLitbang Kementerian
Pertanian
B.
Membuat Kolam Untuk Pembesaran
Kolam untuk
pembesaran ikan lele tidak serumit dan seluas kolam pembenihan. Anda cukup
menyiapkan kolam 5×2 meter untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan
lele. Jika ukuran kolam lebih dari itu, hitung saja menggunakan syarat minimal
daya tampung per-meter kolam.
Setiap per-meter persegi kolam pembesaran dapat
menampung kurang lebih 100 ekor benih ikan lele. Jadi, kalau ukuran kolam yang
Anda buat adalah 7×4 meter, berarti bisa menampung sekitar 2000 ekor ikan lele.
Sebaiknya, jangan terlalu padat karena akan mudah terserang penyakit. Kolam
yang digunakan dalam pembesaran ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam terpal,
kolam semen dan kolam tanah. Dari ketiga bahan pembuat kolam tersebut, jenis
kolam terpal merupakan yang paling murah. Di samping itu, kolam terpal mudah
dalam pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele tetap tinggi. Dilihat
sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa mengurangi biaya pakan
ikan lele. Namun, bahaya hama dan penyakit jauh lebih rentan di kolam tanah
sehingga hasilnya tidak optimal.
Lalu, bagaimana cara membuat kolam terpal yang
baik?
§ Pertama, Anda
harus menyiapkan terpal khusus untuk budidaya lele. Harga terpal di pasaran
sekarang sekitar Rp9000 per-meter. Jika Anda ingin membuat kolam ukuran 10×5
meter, berarti hanya mengeluarkan biaya Rp.450.000.
§ Langkah kedua,
dasar kolam sesuai ukuran kolam yang diinginkan. Untuk para pemula, sebaiknya
menggunakan ukuran kolam 5×2 meter supaya ketika mengalami kegagalan tidak
mengalami kerugian besar.
§ Ada dua jenis
dasar kolam yang bisa Anda pilih, yaitu dasar kolam dengan menggali tanah dan
di permukaan tanah. Sebaiknya, Anda memakai dasar kolam dengan menggali tanah
agar tidak mengalami kesulitan ketika pemberian pakan.
§ Galilah tanah
sedalam 70 cm sampai dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah hasil galian di bibir
kolam sebagai tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam tidak mudah jebol.
§ Selanjutnya,
buatlah beberapa reng dari bambu (seperti pagar) yang disusun di atas tanggul
kolam setinggi kurang lebih 35 cm. Untuk bagian sudut kolam, gunakan potongan
bambu utuh (jangan dibelah). Jadi, tinggi kolam nantinya sekitar 125-130 cm.
1.
Memilih Benih yang Berkualitas
Benih ikan lele untuk pembesaran berbeda dengan
pembenihan. Anda harus pilih benih ikan lele untuk pembesaran yang ukurannnya
5-7 cm. Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, Anda memilih benih berukuran 6
cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus sama. Kemudian, perhatikan
ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas berikut :
§ Ikan lele
berkualitas mempunyai tubuh yang seimbang, antara kepala dan badannya. Selain
itu, benih ikan lele harus bebas dari cacat, tubuh mengkilap, gerakannya lincah
dan sungut berseri (tidak pucat).
§ Amati pula
tingkah laku benih ikan lele. Ikan lele berkualitas tidak akan menggantung atau
berdiri ketika di dalam air. Keaktifan ikan lele juga turut mempengaruhi
kualitasnya.
Jadi, Anda harus perhatikan dengan cermat,
apakah benih ikan lele yang Anda beli sudah memenuhi syarat di atas.
2.
Persiapan Sebelum Menebar Benih
di Kolam
Kalau Anda sudah selesai membuat kolam, langkah
berikutnya yakni mempersiapkan kondisi kolam sehingga siap menampung benih ikan
lele. Ada dua tahapan yang harus Anda lakukan, yaitu mengisi air di kolam dan
melakukan pemupukan.
Langkah pertama, kolam diisi dengan air bersih
dan bebas cemaran limbah apapun. Isilah kolam hingga ketinggian kurang lebih 60
cm. Langkah kedua, siapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing atau
domba. Masukan pupuk kandang tersebut ke dalam karung dengan ukuran 1-1,5
kg/m2. Jika kolam ikan lele yang Anda buat berukuran 5×2 meter, berarti Anda
bisa pakai pupuk sekitar 10-15 kg.
Selanjutnya, isi karung tersebut dibagi menjadi
dua sama berat. Jadi, dalam satu kolam ada dua karung pupuk kandang. Masukan
pupuk kandang tersebut (jangan dikeluarkan dari karungnya) ke dalam kolam. Anda
boleh meletakannya di pinggir atau di tengah, yang penting posisi karung itu
nantinya mengambang dan bergerak bebas.
Setelah seminggu, angkatlah kedua karung berisi
pupuk tersebut. Namun, sebelum diangkat, celupkan karung berulang ke dalam
kolam supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh air. Anda bisa
menebarkan benih ikan lele saat karung sudah diangkat total.
3.
Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?
Penebaran benih ikan lele baik dilakukan pada
saat pagi atau sore hari supaya terhindar dari terik matahari. Mengapa tidak
boleh ditebar pada siang hari? Karena saat itu, kondisi air sedang sangat panas
sehingga berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan lele karena stress.
Sebelum menebarkan benih ikan lele ke kolam,
letakanlah benih tersebut di dalam wadah dari bahan plastik. Lalu, tebarkan
benih dengan cara memiringkan wadahnya dan mengeluarkan sedikit demi sedikit
benih ikan lele.
D.
Poin Penting Dalam Pemeliharaan
¨
Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam.
Saatnya menjalankan proses pemeliharaan. Ada dua poin penting yang harus Anda
perhatikan dalam pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan.
¨
Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak
disarankan untuk diganti sebelum masa panen. Kondisi air pun harus tenang dan
tergenang. Hindari melakukan pengurasan air dengan cara sirkulasi karena
berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.
¨
Anda boleh melakukan penambahan air setelah
benih dimasukan dan diberikan pakan pertama kali (kalau pellet, jenis L1).
Lakukan secara bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan jenis
tertentu hingga akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.
¨
Poin kedua yang harus Anda perhatikan adalah
pemberian pakan. Ada banyak jenis pakan yang bisa Anda berikan, misalnya
pellet, keong mas, plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang
paling penting adalah teknik dan waktu pemberiannya.
¨
Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak
pemberian pakan sekitar 2-3 jam. Sebaiknya, berikan pakan ketika matahari sudah
terbit supaya polusi yang mencemari daerah sekitar kolam dapat hilang terlebih
dahulu terpapar sinar matahari.
¨
Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun
hujan, sebaiknya jangan menebarkan pakan. Pemberian pakan saat hujan berpotensi
pencemaran zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang tercemar akan
mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau ingin
memberikan pakan.
Budidaya
pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan untuk panen. Saat waktu
panen tiba, takaran ikan lele 1 kg sudah berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah
peralatan memanen yang berbahan licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet
pada ikan lele. Cara memanennya, yaitu dengan menyurutkan air kolam terlebih
dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk menangkap ikan lele dan masukan dalam
wadah berbahan plastik. Anda juga bisa memakai jaring kalau air kolam masih
cukup banyak.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Budidaya ikan
lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek yang
cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat.
Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang
memuaskan dan diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan ikan Lele sangat
baik untuk dilakukan mengingat output yang dihasilkan juga lumayan besar.
B.
Saran
Diharapkan
dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus memperhatikan faktor fisik
kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada kolam
terkontrol agar menghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA